Lebaran Beri Dampak Positif, Ini Kunci Pertumbuhan Indonesia di Tengah Ancaman Resesi

BACA JUGA

Fintechpost.ID – Meningkatnya pola konsumsi masyarakat jelang lebaran turut andil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Keanggotaan Indonesia di G20, perbandingan utang dan PDB, serta ketergantungan Indonesia pada sistem ekonomi global yang relatif rendah menjadi faktor utama perkembangan ekonomi Indonesia.

Posisi Indonesia saat ini dapat dikatakan cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2% pada tahun 2022 dan diperkirakan mencapai 5,0% pada tahun 2023.

Indonesia memiliki posisi yang cukup strategis berkat dipercayakan menjadi ketua dan tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ASEAN/ASEAN Summit) 2023 setelah sebelumnya menjadi tuan rumah G20.

Baca juga: Tren Pasar Modal Mulai Optimis, Investor Harus Waspadai Resesi 2023

Selain itu, terlepas kenaikan inflasi, pola konsumsi masyarakat Indonesia diperkirakan naik menjelang lebaran.

Managing Director & Chief Economist DBS Group Taimur Baig dalam Asian Insights Forum 2023 menyampaikan bahwa Indonesia dapat bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Hampir dua pertiga dari ekonom yang disurvei oleh World Economy Forum 2023 memprediksi akan ada resesi pada tahun 2023 sehingga menimbulkan kekhawatiran berbagai negara di dunia.

Hal ini dapat dilihat dari keunggulan Indonesia yang tidak terlalu bergantung pada sistem ekonomi global.

Dengan keanggotaan Indonesia dalam G20, sebuah komunitas internasional yang stabil secara demokrasi dan pengalihan kekuasaan, tentu ini menjadi keuntungan besar mengingat banyak negara yang belum bisa terhubung dengan jaringan global ini.

Ditambah lagi, selama 20 tahun ke belakang, perbandingan antara utang dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tergolong cukup sehat.

“Tidak seperti Amerika, India, dan negara Eropa lainnya yang bisa mencapai angka rasio hutang dan PDBnya hingga 100% karena berbagai krisis yang harus mereka tanggulangi,” Ujar Taimur Baig.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan menjaga resiliensi pertumbuhan ekonomi dengan sejumlah strategi.

Indonesia telah menetapkan 16 priority economy deliverables yang terbagi dalam tiga strategic focus, yakni recovery, rebuilding, digital economy, dan sustainability.

Selain itu, strategi utama Indonesia untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan perkuat daya saing ASEAN, untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU