Cara Buat Campaign Iklan Shopee yang Efektif – Mungkin diantara kalian pernah merasa seperti pedagang di pasar tradisional yang berteriak-teriak menawarkan dagangan, tapi tak ada yang menoleh? Begitulah rasanya berjualan di Shopee tanpa iklan.
Padahal punya produk bagus, foto keren, deskripsi menarik, tapi tetap saja sepi pengunjung. Tenang, kamu tidak sendirian dalam perjuangan ini. Sebagai sesama pejuang UMKM, aku juga pernah merasakan frustrasi yang sama.
Bayangkan saja, dari jutaan produk yang ada di Shopee, bagaimana caranya agar produkmu bisa “melambai-lambai” ke calon pembeli? Jawabannya: Campaign iklan Shopee! Ini seperti memberikan sepatu roket pada produkmu agar bisa melesat ke depan mata calon pembeli.
Tapi tunggu dulu, jangan buru-buru menghabiskan budget iklanmu. Ada strategi khusus yang perlu kamu tahu agar iklan Shopee tidak hanya menguras kantong, tapi benar-benar mendatangkan penjualan.
Saat pertama kali mencoba beriklan di Shopee, aku langsung terkejut melihat peningkatan traffic ke toko. Dari yang biasanya hanya 10-20 pengunjung per hari, tiba-tiba melonjak jadi ratusan! Tapi anehnya, penjualan tidak ikut meningkat secara signifikan.
Setelah belajar dari kesalahan dan berkonsultasi dengan sesama seller, akhirnya aku menemukan formula yang tepat. Dan kabar baiknya, aku akan membagikan semua pengetahuan itu dalam artikel ini.
Jadi, apakah kamu siap mengubah nasib tokomu di Shopee? Apakah kamu siap melihat notifikasi “Pesanan Baru” berdering terus-menerus di ponselmu? Mari kita mulai perjalanan menguasai campaign iklan Shopee ini bersama-sama.
Aku jamin, setelah membaca artikel ini, kamu akan memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang cara membuat campaign iklan Shopee yang tidak hanya menarik perhatian, tapi juga mengkonversi pengunjung menjadi pembeli.
Mengenal Jenis-Jenis Iklan di Shopee
Sebelum terjun ke dunia periklanan Shopee, kamu perlu tahu dulu “senjata” apa saja yang tersedia di arsenal Shopee Ads.
Ibarat mau masak, kamu harus tahu dulu bahan-bahan apa yang ada di dapur, kan? Nah, Shopee menyediakan beberapa jenis iklan yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnismu.
1. Iklan Pencarian Produk
Ini adalah jenis iklan paling populer di Shopee. Ketika seseorang mengetikkan kata kunci tertentu di kotak pencarian Shopee, produkmu akan muncul di bagian atas hasil pencarian. Bayangkan seperti mendapatkan tempat VIP di konser, di mana semua mata tertuju padamu!
Pengalaman pribadiku, saat menggunakan Iklan Pencarian Produk untuk produk tas wanita dengan kata kunci “tas selempang wanita”, terjadi peningkatan klik hingga 300% dibandingkan sebelum beriklan. Ini karena produkku muncul di posisi teratas saat calon pembeli mencari produk serupa.
2. Iklan Toko
Berbeda dengan Iklan Pencarian Produk yang mempromosikan produk tertentu, Iklan Toko mempromosikan seluruh tokomu. Ketika diklik, pengguna akan diarahkan ke halaman toko, bukan ke halaman produk spesifik. Ini sangat cocok jika kamu ingin meningkatkan awareness terhadap brand atau tokomu secara keseluruhan.
Seorang teman seller pernah bercerita, setelah menggunakan Iklan Toko selama seminggu, jumlah follower tokonya meningkat 50%. Ini karena pengunjung yang tertarik dengan konsep tokonya langsung mem-follow untuk mendapatkan update produk terbaru.
3. Iklan Halaman Strategis
Iklan jenis ini memungkinkan produkmu tampil di banner Halaman Utama Shopee.
Ini seperti memasang billboard di jalan tol yang ramai visibilitasnya luar biasa! Dengan Iklan Halaman Strategis, kamu bisa mendapatkan jumlah impressions yang tinggi untuk meningkatkan pengenalan audiens terhadap produkmu.
Menurut pengalaman Agus, pemilik toko Thobach yang sukses menggunakan Iklan Shopee, ia pernah mendapatkan 1200 pesanan dalam satu malam setelah menggunakan Iklan Halaman Strategis, padahal perkiraan awalnya hanya 300 pesanan. Ini menunjukkan betapa powerful-nya jenis iklan ini jika digunakan dengan tepat.
4. Iklan Discovery
Iklan Discovery muncul di area dengan lalu lintas tinggi, seperti “Daily Discover” di halaman utama dan bagian “Produk Serupa” serta “Produk Rekomendasi” di halaman detail produk. Iklan ini memperlihatkan produkmu kepada pembeli yang berminat pada produk serupa atau terkait.
Ini seperti sistem rekomendasi pintar yang menunjukkan produkmu kepada orang-orang yang kemungkinan besar tertarik, berdasarkan perilaku browsing mereka sebelumnya.
Nah, setelah mengenal jenis-jenis iklan di Shopee, selanjutnya kita akan membahas langkah-langkah konkret untuk membuat campaign iklan Shopee yang efektif.
Tapi ingat, memilih jenis iklan yang tepat adalah langkah awal yang krusial dalam strategi periklananmu di Shopee.
Cara Membuat Campaign Iklan Shopee
Sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: cara konkret membuat campaign iklan di Shopee.
Anggap saja ini seperti resep masak yang akan kujelaskan step by step, jadi kamu bisa mengikutinya dengan mudah meskipun baru pertama kali mencoba.
#1: Login ke Shopee Seller Center
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah login ke akun Shopee Seller Center milikmu.
Pastikan kamu sudah memiliki akun penjual yang terverifikasi di Shopee. Jika belum, kamu perlu mendaftar dan menyelesaikan proses verifikasi terlebih dahulu.
Aku masih ingat betul saat pertama kali login ke Seller Center untuk membuat iklan. Rasanya seperti masuk ke kokpit pesawat—banyak tombol dan menu yang terlihat asing.
Tapi jangan khawatir, kita akan melaluinya bersama-sama!
#2: Top-Up Saldo Iklan
Sebelum bisa membuat iklan, kamu perlu memiliki saldo iklan yang cukup.
Caranya, klik menu “Iklan Shopee” di dashboard Seller Center, lalu pilih “Top-Up”. Kamu bisa melakukan top-up mulai dari Rp10.000 menggunakan berbagai metode pembayaran yang tersedia.
Tips dari pengalaman pribadiku: mulailah dengan budget kecil dulu, misalnya Rp50.000 – Rp100.000, untuk menguji efektivitas iklanmu sebelum menginvestasikan dana lebih besar.
#3: Buat Iklan Baru
Setelah memiliki saldo yang cukup, klik tombol “+ Buat Iklan Baru”.
Di sini kamu akan diminta untuk memilih jenis iklan yang ingin dibuat. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, pilihlah jenis iklan yang sesuai dengan tujuan pemasaranmu.
Misalnya, jika kamu ingin meningkatkan penjualan produk tertentu, pilih “Iklan Pencarian Produk”. Jika ingin meningkatkan awareness toko, pilih “Iklan Toko”.
#4: Pilih Produk untuk Diiklankan
Tahap selanjutnya adalah memilih produk yang akan diiklankan. Tidak semua produk cocok untuk diiklankan, jadi pilihlah dengan bijak. Berdasarkan pengalamanku, produk yang paling cocok untuk diiklankan adalah:
- Produk dengan margin keuntungan tinggi (untuk menutupi biaya iklan)
- Produk yang sudah memiliki beberapa review positif
- Produk yang sedang trend atau sesuai musim
- Produk dengan stok yang cukup
Pernah suatu kali aku mengiklankan produk yang stoknya tinggal sedikit. Hasilnya? Produk habis dalam hitungan jam, dan banyak calon pembeli yang kecewa karena tidak kebagian. Sejak saat itu, aku selalu memastikan stok mencukupi sebelum beriklan.
#5: Tentukan Kata Kunci (untuk Iklan Pencarian)
Jika kamu memilih Iklan Pencarian, kamu perlu menentukan kata kunci yang relevan dengan produkmu. Shopee akan memberikan rekomendasi kata kunci, tapi kamu juga bisa menambahkan kata kunci sendiri.
Berdasarkan pengalamanku, kombinasi kata kunci yang paling efektif adalah:
- Kata kunci umum (misalnya: “tas wanita”)
- Kata kunci spesifik (misalnya: “tas selempang wanita kulit”)
- Kata kunci dengan intent pembelian tinggi (misalnya: “tas wanita murah berkualitas”)
Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai kombinasi kata kunci untuk menemukan yang paling efektif untuk produkmu.
#6: Atur Budget dan Durasi Iklan
Selanjutnya, tentukan berapa budget harian dan berapa lama iklan akan berjalan. Untuk pemula, aku sarankan untuk mengatur budget harian yang kecil dulu (misalnya Rp20.000 – Rp50.000) dan durasi pendek (3-7 hari) untuk melihat performanya.
Pengalaman lucu: dulu aku pernah salah mengatur budget harian, menuliskan Rp200.000 padahal maksudku Rp20.000. Hasilnya? Saldo iklanku ludes dalam sehari! Untungnya, iklan tersebut menghasilkan beberapa penjualan, jadi tidak terlalu merugikan.
Tapi tetap saja, double-check selalu sebelum mengkonfirmasi!
#7: Atur Penempatan Iklan
Pada tahap ini, kamu bisa mengatur di mana iklanmu akan ditampilkan. Untuk Iklan Pencarian, kamu bisa memilih antara Halaman Pencarian, Halaman Rekomendasi, atau keduanya.
Berdasarkan pengalamanku, Halaman Pencarian biasanya menghasilkan konversi lebih tinggi karena menampilkan produkmu kepada orang-orang yang aktif mencari produk seperti milikmu. Sementara Halaman Rekomendasi bagus untuk meningkatkan awareness.
#8: Tinjau dan Luncurkan Iklan
Sebelum meluncurkan iklan, tinjau kembali semua pengaturan untuk memastikan semuanya sudah sesuai. Periksa kembali produk yang dipilih, kata kunci, budget, durasi, dan penempatan iklan.
Jika semua sudah benar, klik “Luncurkan Iklan” dan voila! Iklanmu akan mulai berjalan sesuai dengan pengaturan yang telah kamu tentukan.
Ingat, membuat campaign iklan Shopee adalah proses yang membutuhkan eksperimen dan penyesuaian terus-menerus. Jangan berkecil hati jika hasil awal tidak sesuai harapan. Terus pantau, analisis, dan sesuaikan strategi iklanmu untuk mendapatkan hasil optimal.
Strategi Optimasi Iklan Shopee untuk Hasil Maksimal
Membuat iklan Shopee itu seperti memasak ada resep dasarnya, tapi sentuhan personal dan eksperimen adalah kunci untuk menciptakan “masakan” yang luar biasa. Nah, sekarang kita akan membahas strategi optimasi yang bisa membuat campaign iklan Shopee-mu tidak hanya baik, tapi luar biasa!
1. Menentukan Tujuan Kampanye dengan Jelas
Sebelum mulai beriklan, tentukan dulu apa sebenarnya tujuanmu. Apakah untuk meningkatkan penjualan produk tertentu? Meningkatkan traffic ke toko? Atau meningkatkan awareness brand?
Pengalaman pribadiku: dulu aku sering beriklan tanpa tujuan yang jelas, hasilnya? Uang terbuang percuma karena tidak fokus.
Sekarang, setiap campaign iklan selalu dimulai dengan menentukan KPI (Key Performance Indicator) yang jelas, misalnya “meningkatkan penjualan produk X sebanyak 30% dalam seminggu”.
2. Menggunakan Fitur Targeting yang Tepat
Shopee menyediakan fitur targeting yang memungkinkan kamu menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, dan perilaku. Manfaatkan fitur ini untuk memastikan iklanmu ditampilkan kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dengan produkmu.
Misalnya, jika kamu menjual produk skincare untuk remaja, targetkan iklanmu ke pengguna wanita usia 15-25 tahun yang tertarik dengan kecantikan. Ini akan jauh lebih efektif daripada menampilkan iklan ke semua orang.
3. Optimalisasi Kata Kunci
Untuk Iklan Pencarian, kata kunci adalah kunci sukses (maaf untuk permainan kata yang payah ini 😅). Lakukan riset kata kunci secara menyeluruh untuk menemukan kata kunci yang paling relevan dan sering dicari oleh target audiensmu.
Tips dari pengalamanku: gunakan kombinasi kata kunci umum (untuk jangkauan luas) dan kata kunci spesifik (untuk konversi tinggi). Misalnya, jika kamu menjual sepatu lari, gunakan kata kunci umum seperti “sepatu lari” dan kata kunci spesifik seperti “sepatu lari wanita Nike ukuran 38”.
Jangan lupa untuk secara berkala mengevaluasi performa kata kunci dan menghapus kata kunci yang performanya buruk (CTR rendah, biaya tinggi, konversi rendah).
4. Memantau dan Menganalisis Performa Iklan
Jangan buat iklan lalu ditinggalkan begitu saja. Pantau terus performanya dan lakukan analisis mendalam. Shopee menyediakan berbagai metrik yang bisa kamu pantau, seperti:
- Impressions: Berapa kali iklanmu dilihat
- Clicks: Berapa kali iklanmu diklik
- CTR (Click-Through Rate): Persentase klik dari total impressions
- Conversion Rate: Persentase pembelian dari total klik
- ROAS (Return on Ad Spend): Berapa pendapatan yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan untuk iklan
Dengan memahami metrik-metrik ini, kamu bisa mengidentifikasi apa yang perlu diperbaiki dalam campaign iklanmu.
Pengalaman pribadiku: Dulu saat pertama kali menganalisis metrik iklan, aku bingung melihat CTR yang tinggi (sekitar 8%) tapi conversion rate sangat rendah (hanya 0.5%).
Setelah diselidiki, ternyata masalahnya ada pada halaman produk foto kurang menarik dan deskripsi kurang detail. Begitu kedua hal tersebut diperbaiki, conversion rate meningkat menjadi 2.3% tanpa perubahan apapun pada iklannya!
5. A/B Testing untuk Menemukan Formula Terbaik
Jangan pernah puas dengan hasil yang sudah didapat. Selalu lakukan A/B testing untuk menemukan formula iklan yang paling efektif. Kamu bisa menguji berbagai elemen seperti:
- Kata kunci yang berbeda
- Budget harian yang berbeda
- Penempatan iklan yang berbeda
- Waktu penayangan yang berbeda
- Produk yang berbeda
Cerita lucu dari pengalamanku: Aku pernah iseng mengubah waktu penayangan iklan menjadi jam 22.00-02.00 (karena kupikir persaingan lebih rendah di jam tersebut). Ternyata hasilnya mengejutkan! Conversion rate justru naik 40% dibanding saat iklan ditayangkan di jam prime time.
Ternyata, target audiensiku (ibu-ibu muda) banyak yang browsing Shopee saat anak-anak sudah tidur di malam hari. Lesson learned: jangan takut untuk bereksperimen!
6. Optimalisasi Halaman Produk
Iklan yang bagus akan sia-sia jika halaman produkmu tidak meyakinkan. Pastikan halaman produk yang diiklankan sudah dioptimasi dengan baik:
- Foto produk berkualitas tinggi dari berbagai sudut
- Deskripsi produk yang detail dan menarik
- Informasi ukuran, bahan, dan spesifikasi yang lengkap
- Harga yang kompetitif
- Review positif dari pembeli sebelumnya
Aku pernah mengalami peningkatan conversion rate sebesar 35% hanya dengan menambahkan video singkat penggunaan produk di halaman produk. Pembeli jadi lebih yakin karena bisa melihat produk dalam aksi nyata.
7. Memanfaatkan Momen Spesial
Shopee sering mengadakan kampanye besar seperti 9.9, 10.10, 11.11, dan 12.12. Manfaatkan momen-momen ini untuk meningkatkan efektivitas iklanmu.
Meskipun persaingan lebih ketat dan biaya iklan bisa lebih tinggi, volume traffic yang jauh lebih besar bisa menghasilkan ROI yang lebih baik.
Pengalaman tak terlupakan: Saat kampanye 11.11 tahun lalu, aku meningkatkan budget iklan 3x lipat dari biasanya.
Hasilnya? Penjualan meningkat 7x lipat! Meskipun biaya iklan lebih tinggi, ROAS tetap sangat positif karena volume penjualan yang luar biasa.
Kesalahan Umum dalam Membuat Campaign Iklan Shopee
Dalam perjalananku beriklan di Shopee, aku telah melakukan banyak kesalahan beberapa cukup memalukan dan mahal! Tapi hey, kegagalan adalah guru terbaik, kan? Mari belajar dari kesalahanku agar kamu tidak perlu mengalaminya sendiri.
1. Mengiklankan Semua Produk Sekaligus
Kesalahan klasik yang sering dilakukan pemula (termasuk diriku dulu) adalah mencoba mengiklankan semua produk sekaligus.
Akibatnya, budget iklan terpecah-pecah dan tidak ada satupun produk yang mendapat eksposur yang cukup untuk menghasilkan penjualan signifikan.
Solusinya: Fokus mengiklankan 3-5 produk terbaik terlebih dahulu.
Pilih produk dengan margin tinggi, review bagus, dan stok yang cukup. Setelah mendapatkan hasil positif, baru perlahan-lahan tambahkan produk lain ke dalam campaign iklan.
2. Mengabaikan Analisis Kompetitor
Dulu aku sering membuat campaign iklan tanpa melihat apa yang dilakukan kompetitor. Hasilnya? Iklanku tenggelam di lautan iklan serupa yang lebih menarik atau menawarkan harga lebih kompetitif.
Solusinya: Sebelum membuat iklan, lakukan riset kompetitor.
Cari tahu produk serupa yang sedang diiklankan, perhatikan harga, penawaran spesial, dan poin unik yang mereka tonjolkan. Kemudian, pastikan iklanmu menawarkan nilai lebih atau keunikan yang tidak dimiliki kompetitor.
3. Budget Terlalu Kecil atau Terlalu Besar
Menentukan budget iklan yang tepat itu seperti mencari suhu air yang pas untuk mandi tidak terlalu dingin, tidak terlalu panas.
Budget terlalu kecil membuat iklanmu tidak mendapat eksposur yang cukup, sementara budget terlalu besar bisa menghabiskan uangmu tanpa ROI yang sepadan.
Solusinya: Mulai dengan budget moderat (misalnya Rp50.000-100.000 per hari) untuk menguji performa iklan. Setelah mendapatkan data yang cukup, sesuaikan budget berdasarkan ROAS. Jika ROAS positif, tingkatkan budget secara bertahap.
Jika negatif, turunkan budget atau hentikan iklan dan evaluasi apa yang perlu diperbaiki.
4. Tidak Memanfaatkan Fitur Targeting
Shopee menyediakan berbagai fitur targeting yang powerful, tapi banyak seller (termasuk diriku dulu) yang tidak memanfaatkannya dengan maksimal.
Akibatnya, iklan ditampilkan kepada audiens yang tidak relevan, menghasilkan CTR rendah dan pemborosan budget.
Solusinya: Manfaatkan semua fitur targeting yang disediakan Shopee.
Tentukan dengan jelas demografi, lokasi, minat, dan perilaku target audiensmu. Semakin spesifik targetingmu, semakin tinggi kemungkinan iklanmu dilihat oleh orang yang tepat.
5. Mengabaikan Kualitas Konten Produk
Beriklan tanpa memperhatikan kualitas konten produk ibarat mengundang tamu ke rumah yang berantakan. Mereka mungkin datang karena undanganmu menarik, tapi akan segera pergi begitu melihat kondisi rumahmu.
Pengalaman memalukan: Dulu aku pernah menghabiskan Rp500.000 untuk iklan produk yang fotonya seadanya (diambil dengan ponsel di ruangan dengan pencahayaan buruk). Hasilnya? Banyak klik, hampir tidak ada penjualan, dan beberapa komentar pedas dari pengunjung tentang “foto produk yang tidak profesional”.
Solusinya: Pastikan konten produkmu sudah maksimal sebelum diiklankan. Foto harus berkualitas tinggi, deskripsi lengkap dan menarik, dan informasi produk akurat. Investasi pada konten yang bagus akan membayar dirinya sendiri melalui conversion rate yang lebih tinggi.
Mengukur Keberhasilan Campaign Iklan Shopee
Beriklan tanpa mengukur hasilnya seperti menembak dalam gelap—kamu tidak tahu apakah berhasil mengenai target atau tidak. Mari kita bahas cara mengukur keberhasilan campaign iklan Shopee-mu dengan tepat.
1. Memahami Metrik Kunci
Ada beberapa metrik kunci yang perlu kamu pahami untuk mengevaluasi performa iklanmu:
- Impressions: Jumlah kali iklanmu ditampilkan
- Clicks: Jumlah klik yang diterima iklanmu
- CTR (Click-Through Rate): Persentase impressions yang menghasilkan klik
- Conversion Rate: Persentase klik yang menghasilkan penjualan
- CPC (Cost Per Click): Biaya rata-rata untuk setiap klik
- ROAS (Return on Ad Spend): Pendapatan yang dihasilkan dibagi dengan biaya iklan
Dari pengalamanku, CTR yang baik untuk iklan Shopee biasanya di atas 3%, conversion rate di atas 2%, dan ROAS minimal 3:1 (artinya setiap Rp1 yang dikeluarkan untuk iklan menghasilkan pendapatan Rp3).
2. Menetapkan Benchmark
Untuk mengetahui apakah performamu baik atau buruk, kamu perlu menetapkan benchmark. Ini bisa berdasarkan performa iklanmu sebelumnya, rata-rata industri, atau target yang ingin kamu capai.
Misalnya, jika sebelumnya CTR iklanmu 2%, kamu bisa menetapkan target untuk meningkatkannya menjadi 3% dalam campaign berikutnya. Dengan benchmark yang jelas, kamu bisa lebih mudah mengevaluasi keberhasilan campaign iklanmu.
3. Analisis ROI (Return on Investment)
Pada akhirnya, tujuan utama beriklan adalah menghasilkan keuntungan. Untuk itu, kamu perlu menganalisis ROI dari campaign iklanmu. Rumusnya sederhana:
ROI = (Pendapatan dari Iklan – Biaya Iklan) / Biaya Iklan x 100%
Misalnya, jika kamu mengeluarkan Rp1.000.000 untuk iklan dan menghasilkan pendapatan Rp4.000.000, maka ROI-nya adalah:
(4.000.000 – 1.000.000) / 1.000.000 x 100% = 300%
Artinya, setiap rupiah yang kamu investasikan dalam iklan menghasilkan keuntungan 3 rupiah. Itu ROI yang sangat bagus!
Pengalaman pribadiku: Dulu aku pernah panik melihat biaya iklan yang mencapai Rp2.000.000 dalam sebulan. Tapi setelah dihitung dengan teliti, ternyata iklan tersebut menghasilkan pendapatan Rp8.500.000 dengan profit sekitar Rp4.250.000. Artinya, setelah dikurangi biaya iklan, aku masih untung Rp2.250.000. Tidak buruk, kan?
4. Evaluasi Jangka Panjang
Selain mengukur hasil langsung (penjualan), penting juga untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari iklanmu, seperti:
- Peningkatan jumlah follower toko
- Peningkatan traffic organik
- Peningkatan brand awareness
- Peningkatan repeat order
Misalnya, meskipun sebuah campaign iklan mungkin tidak langsung menghasilkan banyak penjualan, tapi jika berhasil meningkatkan jumlah follower toko secara signifikan, itu bisa berdampak positif pada penjualan jangka panjang.
Pengalaman menarik: Suatu kali aku menjalankan campaign iklan yang ROI-nya hanya 50% (tidak terlalu bagus). Tapi campaign tersebut meningkatkan jumlah follower toko dari 2.000 menjadi 5.000.
Dalam tiga bulan berikutnya, penjualan organik (tanpa iklan) meningkat 70% berkat follower baru tersebut. Jadi, meskipun ROI langsung tidak spektakuler, dampak jangka panjangnya sangat positif.
Kesimpulan
Setelah melalui perjalanan panjang membahas cara membuat campaign iklan Shopee, saatnya menarik kesimpulan dan merangkum poin-poin kunci yang telah kita bahas. Anggap saja ini sebagai “bekal perjalanan” yang bisa kamu bawa pulang dan terapkan di tokomu.
Pertama, ingatlah bahwa membuat campaign iklan Shopee bukanlah ilmu roket siapapun bisa melakukannya dengan panduan yang tepat. Yang membedakan campaign iklan yang biasa-biasa saja dengan yang luar biasa adalah strategi, eksekusi, dan konsistensi.
Dari pengalamanku mengelola iklan Shopee selama bertahun-tahun, ada beberapa kunci sukses yang ingin kubagikan:
1. Mulai Kecil, Tumbuh Bertahap
Jangan langsung menghabiskan budget besar untuk iklan jika kamu masih pemula.
Mulailah dengan budget kecil, uji berbagai jenis iklan dan strategi, analisis hasilnya, dan secara bertahap tingkatkan investasimu pada strategi yang terbukti efektif.
2. Fokus pada Produk Unggulan
Daripada mengiklankan semua produk, fokuslah pada produk unggulan dengan margin tinggi dan potensi penjualan besar. Setelah produk unggulan berhasil, gunakan momentum tersebut untuk mendorong penjualan produk lainnya.
3. Optimasi Terus-Menerus
Campaign iklan Shopee bukanlah “set and forget”. Pantau terus performanya, analisis data, dan lakukan penyesuaian untuk meningkatkan efektivitasnya. A/B testing adalah temanmu dalam proses optimasi ini.
4. Pahami Audiensmu
Semakin baik kamu memahami target audiensmu apa yang mereka cari, kapan mereka online, apa yang memotivasi mereka untuk membeli—semakin efektif iklan yang bisa kamu buat.
5. Konten adalah Raja
Iklan hanya mengarahkan orang ke produkmu. Konten produk yang berkualitas (foto, deskripsi, informasi) adalah yang akan mengkonversi pengunjung menjadi pembeli. Jangan pelit investasi pada konten berkualitas.
6. Belajar dari Data, Bukan Asumsi
Biarkan data yang berbicara. Jangan membuat keputusan berdasarkan asumsi atau “feeling”. Analisis metrik dengan teliti dan biarkan data menuntun strategi iklanmu.
7. Sabar dan Konsisten
Hasil iklan tidak selalu instan. Terkadang butuh waktu untuk menemukan formula yang tepat. Tetaplah sabar, konsisten, dan terus belajar dari setiap campaign.
Akhir kata, membuat campaign iklan Shopee adalah perpaduan antara seni dan sains. Ada elemen kreatif yang perlu kamu eksplorasi, tapi juga ada data dan angka yang perlu kamu analisis.
Dengan memadukan keduanya secara harmonis, kamu bisa menciptakan campaign iklan yang tidak hanya menarik perhatian, tapi juga menghasilkan penjualan.
Ingat, perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama. Jadi, jangan takut untuk memulai campaign iklan pertamamu di Shopee. Mungkin hasilnya tidak akan sempurna, tapi setiap campaign adalah kesempatan belajar yang berharga.
Selamat beriklan dan semoga tokomu semakin laris manis! 🚀