Cara Riset Keyword Shopee – Sebagai seseorang yang pernah mengalami jatuh bangun di dunia e-commerce, aku paham betul rasanya punya produk bagus tapi sepi pembeli. Ibarat punya restoran enak di gang sempit yang tidak dilewati orang percuma, kan?
Nah, di sinilah pentingnya “riset keyword Shopee” yang akan kita bahas tuntas hari ini. Bayangkan keyword sebagai penunjuk jalan digital yang membimbing calon pembeli tepat ke toko kita. Tanpa keyword yang tepat, produk kita seperti jarum di tumpukan jerami mustahil ditemukan!
Menurut data dari Marketplace Pulse, persaingan penjual di Shopee Indonesia meningkat hingga 40% dalam dua tahun terakhir. Artinya, strategi pemasaran biasa-biasa saja sudah tidak mempan lagi. Kita butuh senjata ampuh, dan riset keyword adalah salah satunya. Tapi jangan khawatir, proses ini tidak serumit kedengarannya kok.
Aku masih ingat bagaimana dulu awal-awal jualan aksesori handphone di Shopee. Produkku bagus, harga bersaing, tapi pengunjung?
Bisa dihitung dengan jari. Setelah belajar tentang riset keyword dan menerapkannya, dalam sebulan traffic toko meningkat 300%! Ini bukan kebetulan, tapi hasil dari pemahaman mendalam tentang bagaimana algoritma Shopee bekerja dan bagaimana perilaku pencarian konsumen.
Dalam artikel ini, aku akan membagikan seluruh pengalaman dan pengetahuanku tentang cara riset keyword Shopee yang efektif. Kita akan membahas mulai dari konsep dasar, tools yang bisa dipakai (termasuk yang gratis!), hingga strategi implementasi yang bisa langsung kamu praktikkan.
Bahkan jika kamu pemula sekalipun, aku jamin setelah membaca artikel ini, kamu akan punya pemahaman yang jauh lebih baik tentang cara meningkatkan visibilitas produkmu di Shopee.
Yang membuat artikel ini berbeda adalah pendekatan praktisnya. Aku tidak hanya akan memberikan teori, tapi juga contoh nyata dan studi kasus yang telah terbukti berhasil.
Jadi, siapkan catatan dan secangkir kopi, karena kita akan memulai perjalanan untuk menguasai riset keyword Shopee yang akan mengubah nasib bisnismu!
Memahami Dasar-Dasar Riset Keyword Shopee
Sebelum kita terjun lebih dalam, penting untuk memahami apa sebenarnya keyword itu dalam konteks Shopee. Keyword adalah kata atau frasa yang diketikkan pengguna di kolom pencarian Shopee ketika mereka mencari produk tertentu. Misalnya, “tas ransel waterproof”, “masker wajah korea”, atau “sepatu sneakers pria”.
Nah, kenapa keyword ini sangat penting? Bayangkan Shopee seperti perpustakaan raksasa dengan jutaan produk. Tanpa sistem katalog yang baik, mustahil menemukan buku yang kita cari, bukan? Keyword adalah katalog digital yang menghubungkan produk kita dengan calon pembeli.
Ada beberapa jenis keyword yang perlu kamu ketahui:
- Keyword Umum: Seperti “tas wanita” atau “sepatu pria” – memiliki volume pencarian tinggi tapi persaingan sangat ketat
- Keyword Spesifik: Seperti “tas ransel wanita anti air 15L” – volume pencarian lebih rendah tapi konversi lebih tinggi
- Keyword Musiman: Seperti “payung lipat anti angin” saat musim hujan atau “baju lebaran keluarga” menjelang Idul Fitri
- Keyword Tren: Keyword yang sedang naik daun, seperti nama produk yang viral di TikTok atau Instagram
Menariknya, algoritma Shopee sangat berbeda dengan Google. Jika di Google kita fokus pada SEO tradisional, di Shopee ada faktor unik seperti tingkat konversi, rating toko, dan kecepatan respons yang juga memengaruhi peringkat produk. Jadi, riset keyword di Shopee perlu pendekatan khusus.
Sebuah studi dari eCommerceIQ menunjukkan bahwa 70% pembeli Shopee tidak melihat halaman kedua hasil pencarian. Ini artinya, jika produkmu tidak muncul di halaman pertama, kemungkinan besar akan terabaikan. Mengerikan, bukan? Tapi tenang, dengan strategi keyword yang tepat, kita bisa menembus ketatnya persaingan ini.
Aku pernah punya pengalaman menarik saat menjual casing handphone. Awalnya, aku menggunakan keyword umum seperti “casing iPhone” yang ternyata tenggelam di lautan kompetitor.
Setelah mengubahnya menjadi lebih spesifik seperti “casing iPhone 13 Pro Max anti crack transparant”, penjualan meningkat drastis meski volume pencariannya lebih kecil. Ini membuktikan bahwa kadang lebih baik menguasai ceruk kecil daripada bersaing di pasar besar yang sudah sesak.
Cara Atur Keyword Produk Shopee untuk Meningkatkan Penjualan
Tools Riset Keyword Shopee yang Wajib Kamu Kuasai
Sekarang, mari kita bahas senjata-senjata rahasia untuk melakukan riset keyword Shopee yang efektif. Tenang, banyak di antaranya yang gratis atau terjangkau kok!
1. Fitur Auto-Complete Shopee
Tool paling sederhana tapi sangat powerful adalah fitur auto-complete bawaan Shopee. Coba ketik beberapa huruf awal produkmu di kolom pencarian Shopee, dan lihat saran yang muncul.
Ini adalah goldmine! Saran tersebut muncul berdasarkan apa yang sering dicari pengguna Shopee, jadi ini adalah insight langsung dari calon pembelimu.
Misalnya, ketika aku mengetik “masker wajah”, muncul saran seperti “masker wajah korea”, “masker wajah naturgo”, “masker wajah spirulina”. Ini memberiku ide tentang jenis masker wajah apa yang sedang banyak dicari.
2. Shopee Keyword Tool (Fitur Internal)
Jika kamu sudah punya toko di Shopee, manfaatkan fitur “Shopee Keyword Tool” di Shopee Seller Center. Tool ini memberikan insight tentang volume pencarian keyword terkait produkmu. Meski tidak sedetail Google Keyword Planner, tool ini sangat berharga karena datanya spesifik untuk Shopee.
Aku sering menggunakan fitur ini untuk membandingkan beberapa variasi keyword. Misalnya, antara “baju tidur wanita” vs “piyama wanita” vs “sleepwear”. Ternyata di Shopee, “piyama wanita” memiliki volume pencarian tertinggi. Insight seperti ini sangat berharga untuk optimasi produk.
3. Google Keyword Planner
Meski fokus kita adalah Shopee, jangan remehkan Google Keyword Planner. Tool gratis ini bisa memberikan gambaran luas tentang tren pencarian di internet. Cara penggunaannya:
- Buat akun Google Ads (gratis)
- Akses Keyword Planner di menu Tools
- Masukkan kata kunci terkait produkmu
- Analisis volume pencarian dan tingkat kompetisi
Data dari Google bisa jadi tidak 100% relevan dengan Shopee, tapi bisa memberikan gambaran besar tentang apa yang sedang dicari orang.
4. SellerSpy dan Similar Tools
Ada beberapa tool berbayar seperti SellerSpy, SaleHoo, atau Jungle Scout yang khusus didesain untuk riset marketplace. Tool-tool ini bisa memberikan insight mendalam tentang keyword populer, produk terlaris, dan strategi kompetitor. Investasi $20-30 per bulan mungkin terasa berat bagi pemula, tapi bisa sangat worth it jika kamu serius mengembangkan bisnis di Shopee.
Aku pernah menggunakan SellerSpy selama 3 bulan dan menemukan niche produk yang belum banyak pesaing tapi permintaannya tinggi. Hasilnya? Omzet toko naik 2x lipat dalam waktu singkat!
5. Analisis Kompetitor
Jangan lupa untuk “memata-matai” kompetitor sukses di kategori produkmu. Perhatikan:
- Judul produk mereka (keyword apa yang mereka gunakan?)
- Deskripsi produk (frasa apa yang sering muncul?)
- Kategori dan tag yang mereka pilih
- Jumlah review dan rating (indikator produk populer)
Ini adalah bentuk riset gratis yang sangat berharga! Aku sering menemukan keyword potensial justru dari menganalisis toko kompetitor yang sudah sukses.
Perlu diingat, tujuan kita bukan untuk menjiplak 100% strategi kompetitor, tapi untuk mendapatkan inspirasi dan mengidentifikasi gap yang bisa kita manfaatkan. Misalnya, jika semua kompetitor fokus pada keyword “murah”, mungkin ada peluang untuk menargetkan keyword “kualitas premium” atau “tahan lama”.
Langkah-Langkah Praktis Riset Keyword Shopee
Setelah mengenal tools yang tersedia, saatnya kita bahas langkah praktis melakukan riset keyword Shopee. Aku akan membagikan proses yang biasa aku lakukan dan terbukti efektif:
#1: Brainstorming Keyword Awal
Mulailah dengan menuliskan semua kata kunci yang terkait dengan produkmu. Jangan batasi diri, tulis sebanyak mungkin. Misalnya, jika kamu menjual blender portable, keyword awalnya bisa:
- Blender portable
- Blender mini
- Blender juice
- Blender shake
- Blender rechargeable
- Mixer buah
- Juicer mini
Tip: Pikirkan dari sudut pandang pembeli. Apa yang akan mereka ketik jika mencari produkmu? Gunakan bahasa sehari-hari, bukan istilah teknis yang mungkin tidak familiar bagi calon pembeli.
#2: Ekspansi Keyword dengan Tools
Gunakan tools yang sudah kita bahas untuk memperluas daftar keywordmu:
- Masukkan keyword awal ke fitur auto-complete Shopee
- Cek saran keyword di Shopee Keyword Tool
- Gunakan Google Keyword Planner untuk menemukan variasi lain
- Analisis judul produk kompetitor yang laris
Dari proses ini, daftar keywordmu akan berkembang. Untuk blender portable tadi, mungkin kamu akan menemukan keyword tambahan seperti “blender portable USB”, “blender buah rechargeable”, atau “blender shake olahraga”.
#3: Analisis Metrik Keyword
Setelah punya daftar panjang, saatnya menganalisis setiap keyword berdasarkan:
- Volume Pencarian: Seberapa sering keyword ini dicari?
- Tingkat Kompetisi: Seberapa banyak penjual yang menargetkan keyword ini?
- Relevansi: Seberapa cocok keyword ini dengan produkmu?
- Intent Pembeli: Apakah orang yang mencari keyword ini benar-benar berniat membeli?
Aku biasanya membuat spreadsheet sederhana untuk membandingkan keyword-keyword ini. Kolom-kolomnya berisi keyword, volume pencarian (jika ada data), tingkat kompetisi (bisa diestimasi dari jumlah produk yang muncul saat mencari keyword tersebut), dan catatan relevansi.
#4: Seleksi Keyword Utama dan Pendukung
Dari hasil analisis, pilih:
- 1-2 keyword utama untuk judul produk
- 5-10 keyword pendukung untuk deskripsi produk
- Beberapa long-tail keyword (keyword spesifik dan panjang) untuk variasi
Idealnya, keyword utama punya volume pencarian yang cukup tinggi tapi kompetisi tidak terlalu ketat. Keyword pendukung bisa yang lebih spesifik atau yang menggambarkan fitur dan manfaat produk.
Untuk blender portable, mungkin keyword utamanya adalah “blender portable rechargeable”, sementara keyword pendukungnya termasuk “blender juice mini”, “blender shake olahraga”, “blender buah USB”, dan sebagainya.
#5: Implementasi dan Monitoring
Setelah menentukan keyword, implementasikan dalam:
- Judul Produk: Masukkan 1-2 keyword utama di awal judul
- Deskripsi Produk: Sebar keyword pendukung secara natural
- Tag Produk: Gunakan fitur tag di Shopee untuk menambahkan keyword relevan
- Nama Variasi Produk: Jika relevan, tambahkan keyword di nama variasi
Setelah implementasi, pantau performa produkmu selama 2-4 minggu. Perhatikan metrik seperti impresi, klik, dan konversi. Jika hasilnya belum memuaskan, jangan ragu untuk melakukan penyesuaian.
Pengalaman pribadiku, kadang perlu 2-3 kali penyesuaian sebelum menemukan kombinasi keyword yang optimal. Ini proses trial and error yang normal, jadi jangan berkecil hati jika tidak langsung berhasil.
Strategi Advanced: Memanfaatkan Tren dan Musiman
Setelah menguasai dasar-dasar, saatnya level up dengan strategi yang lebih advanced. Salah satunya adalah memanfaatkan tren dan musiman untuk riset keyword.
Memanfaatkan Momen Spesial
Indonesia punya banyak momen spesial yang bisa dimanfaatkan untuk strategi keyword, seperti:
- Harbolnas (12.12): Tambahkan keyword seperti “promo 12.12”, “diskon harbolnas”
- Ramadan & Idul Fitri: “baju lebaran”, “hampers ramadan”, “kue kering idul fitri”
- Back to School: “perlengkapan sekolah”, “tas sekolah anak”, “sepatu sekolah”
- Valentine: “kado valentine”, “hadiah pacar”, “coklat valentine”
Aku pernah mencoba strategi ini untuk produk hampers. Dua bulan sebelum Ramadan, aku mulai menambahkan keyword “hampers ramadan” dan “parcel lebaran” di produkku. Hasilnya? Produkku sudah muncul di halaman pertama ketika orang mulai mencari hadiah Lebaran!
Memanfaatkan Tren Viral
Perhatikan tren yang sedang viral di media sosial atau berita. Misalnya:
- Ketika drama Korea tertentu sedang populer, keyword seperti “fashion ala [nama drama]” bisa melonjak
- Saat ada challenge TikTok yang viral, produk terkait bisa dicari banyak orang
- Ketika influencer mereview produk tertentu, nama produk atau influencer tersebut bisa jadi keyword potensial
Tentu saja, pastikan produkmu benar-benar relevan dengan tren tersebut. Jangan asal mencomot keyword viral yang tidak ada hubungannya dengan produkmu, karena ini bisa menurunkan tingkat konversi dan pada akhirnya merugikan rankingmu di Shopee.
Analisis Musiman dengan Google Trends
Google Trends adalah tool gratis yang sangat berguna untuk melihat pola musiman pencarian. Misalnya, kamu bisa melihat kapan keyword “payung lipat” mulai naik (biasanya menjelang musim hujan) atau kapan “baju renang” paling banyak dicari (menjelang liburan sekolah).
Dengan informasi ini, kamu bisa:
- Menyiapkan stok produk sebelum permintaan melonjak
- Mengoptimasi keyword musiman beberapa minggu sebelum puncak pencarian
- Membuat promosi khusus yang sesuai dengan momen tersebut
Pengalamanku, produk dengan keyword musiman bisa menghasilkan 3-5x lipat penjualan normal jika timing-nya tepat. Ini strategi yang sering dilewatkan banyak seller Shopee!
Kesalahan Umum dalam Riset Keyword Shopee dan Cara Menghindarinya
Dalam perjalananku sebagai seller Shopee, aku melihat (dan pernah melakukan!) beberapa kesalahan umum dalam riset keyword. Mari bahas agar kamu tidak mengulanginya:
1. Keyword Stuffing
Kesalahan: Menjejalkan terlalu banyak keyword dalam judul produk hingga tidak masuk akal atau sulit dibaca.
Contoh buruk: “Blender Portable Mini Juice Mixer Shake Buah Rechargeable USB Juicer Smoothie Maker Kecil”
Solusi: Fokus pada 2-3 keyword utama di judul, pastikan tetap terbaca natural. Sisanya bisa dimasukkan ke deskripsi produk.
Contoh baik: “Blender Portable Rechargeable USB – Mini Mixer untuk Juice & Smoothie”
2. Mengabaikan Intent Pembeli
Kesalahan: Fokus hanya pada volume pencarian tanpa mempertimbangkan niat pembeli.
Misalnya, keyword “cara membuat smoothie” mungkin banyak dicari, tapi orang yang mencarinya belum tentu ingin membeli blender. Mereka mungkin hanya mencari resep.
Solusi: Prioritaskan keyword dengan intent pembelian yang jelas, seperti “blender portable murah” atau “blender mini terbaik”.
3. Terlalu Fokus pada Keyword Umum
Kesalahan: Hanya mengincar keyword populer dengan kompetisi sangat tinggi.
Contoh: Fokus pada “tas wanita” yang dicari ribuan orang tapi juga digunakan oleh ribuan seller.
Solusi: Seimbangkan antara keyword umum dan long-tail keyword yang lebih spesifik. Misalnya, selain “tas wanita”, targetkan juga “tas wanita kantor kulit saffiano” yang mungkin volume pencariannya lebih kecil tapi konversinya lebih tinggi.
4. Tidak Update Keyword Secara Berkala
Kesalahan: Menggunakan keyword yang sama terus-menerus tanpa evaluasi.
Solusi: Review dan update strategi keywordmu minimal setiap 2-3 bulan. Tren pencarian berubah, kompetisi bergeser, dan produk baru muncul. Keyword yang efektif 6 bulan lalu mungkin sudah tidak optimal sekarang.
Aku biasanya menyisihkan waktu di awal bulan untuk mengecek performa keyword dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Ini membantu produkku tetap relevan dengan tren pencarian terkini.
5. Mengabaikan Bahasa Lokal
Kesalahan: Hanya menggunakan istilah formal atau bahasa Inggris.
Solusi: Pertimbangkan bagaimana orang Indonesia benar-benar mencari produk. Misalnya, selain “headphone wireless”, coba juga “headset bluetooth” atau bahkan “headset tanpa kabel” yang mungkin lebih sering digunakan oleh pembeli lokal.
Pengalamanku, produk dengan judul yang menggunakan bahasa sehari-hari sering kali perform lebih baik daripada yang menggunakan istilah teknis atau bahasa Inggris.
Mengukur Keberhasilan Strategi Keyword Shopee
Setelah menerapkan strategi keyword, bagaimana kita tahu apakah strategi tersebut berhasil? Berikut beberapa metrik yang perlu kamu pantau:
1. Impresi Produk
Impresi menunjukkan berapa kali produkmu muncul di hasil pencarian Shopee. Peningkatan impresi adalah indikator awal bahwa keyword-mu bekerja dengan baik. Kamu bisa melihat data ini di dashboard Shopee Seller Center.
Target ideal: Minimal 20% peningkatan impresi dalam 30 hari pertama setelah optimasi keyword.
2. Click-Through Rate (CTR)
CTR adalah persentase orang yang mengklik produkmu setelah melihatnya di hasil pencarian. Ini menunjukkan seberapa menarik judul dan gambar produkmu.
Formula: (Jumlah klik ÷ Jumlah impresi) × 100%
Target ideal: CTR minimal 3-5%. Jika CTR-mu di bawah 2%, mungkin ada masalah dengan judul produk atau foto utama.
3. Conversion Rate
Conversion rate menunjukkan persentase pengunjung yang akhirnya membeli produkmu.
Formula: (Jumlah transaksi ÷ Jumlah kunjungan) × 100%
Target ideal: Conversion rate 2-3% sudah cukup baik untuk kebanyakan kategori produk di Shopee.
4. Peringkat Produk
Cek posisi produkmu di hasil pencarian untuk keyword targetmu. Caranya:
- Buka Shopee dalam mode incognito/private browsing
- Cari dengan keyword targetmu
- Lihat di halaman berapa dan posisi berapa produkmu muncul
Target ideal: Halaman pertama (top 40 hasil) untuk keyword utama dalam 60 hari.
5. Rasio Keyword-to-Sale
Ini adalah analisis yang lebih advanced. Coba identifikasi keyword mana yang paling banyak menghasilkan penjualan. Caranya dengan menanyakan langsung ke pembeli (misalnya lewat chat: “Boleh tahu Kakak menemukan produk ini dari pencarian apa?”) atau menggunakan fitur analitik lanjutan di tools berbayar.
Dari pengalamanku, sering kali 20% keyword-mu akan menghasilkan 80% penjualan. Setelah mengidentifikasi keyword “juara” ini, kamu bisa lebih fokus mengoptimasi dan mengembangkannya.
Cara Buat Template Chat Shopee yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan
Kesimpulan
Setelah membahas panjang lebar tentang cara riset keyword Shopee, aku ingin menekankan bahwa ini bukan sekadar taktik marketing biasa, tapi investasi jangka panjang untuk bisnismu. Riset keyword yang baik adalah fondasi yang akan menopang pertumbuhan tokomu di Shopee.
Ingat, algoritma Shopee terus berubah, tren pencarian bergeser, dan kompetisi semakin ketat. Tapi prinsip dasar riset keyword tetap sama: memahami apa yang dicari calon pembeli dan memastikan produkmu muncul saat mereka mencarinya.
Dari pengalamanku membangun beberapa toko di Shopee, seller yang konsisten melakukan riset dan optimasi keyword selalu outperform yang mengabaikannya, bahkan jika produk dan harga mereka kurang kompetitif. Ini membuktikan kekuatan strategi keyword yang tepat.
Jika kamu baru memulai, jangan merasa terbebani dengan semua informasi ini. Mulailah dari langkah sederhana:
- Riset 5-10 keyword utama untuk produkmu
- Implementasikan di judul dan deskripsi produk
- Pantau hasilnya selama 2-4 minggu
- Evaluasi dan sesuaikan
Lakukan siklus ini secara konsisten, dan dalam 3-6 bulan, kamu akan melihat perbedaan signifikan dalam visibilitas dan penjualan produkmu.
Terakhir, ingatlah bahwa riset keyword adalah seni sekaligus sains. Ada data dan metrik yang bisa kamu analisis, tapi juga ada intuisi dan pemahaman pasar yang datang dari pengalaman. Jangan takut untuk bereksperimen dan menemukan apa yang paling cocok untuk produk dan target pasarmu.
Semoga artikel ini membantumu menguasai cara riset keyword Shopee dan membawa tokomu ke level berikutnya. Selamat mencoba dan sukses selalu untuk bisnismu!
Apakah kamu sudah menerapkan riset keyword untuk toko Shopee-mu? Strategi apa yang paling berhasil? Atau mungkin kamu punya pertanyaan lain? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar, aku akan dengan senang hati merespons!