Fintechpost.id – Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah NFC dan QRIS, terutama dalam konteks pembayaran digital. Namun, apakah kamu tahu apa sebenarnya NFC dan QRIS itu? Apa perbedaan antara keduanya? Dan bagaimana cara menggunakannya dengan aman dan nyaman?
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara singkat dan jelas apa itu NFC dan QRIS, apa perbedaan utama antara keduanya, dan apa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kami juga akan memberikan beberapa tips dan trik untuk menggunakan NFC dan QRIS dengan baik. Simak terus artikel ini sampai habis, ya!
Apa itu NFC?
NFC adalah singkatan dari Near Field Communication, yang berarti komunikasi jarak dekat. NFC adalah teknologi nirkabel yang memungkinkan dua perangkat untuk bertukar data dengan cara mendekatkan atau menempelkan satu sama lain. NFC biasanya digunakan untuk pembayaran digital, transfer data, atau identifikasi.
Untuk menggunakan NFC, kamu memerlukan dua perangkat yang memiliki chip NFC di dalamnya. Salah satu perangkat akan berfungsi sebagai pembaca (reader) dan yang lainnya sebagai tag (label). Pembaca akan mengirimkan sinyal radio frekuensi rendah ke tag, yang kemudian akan merespons dengan mengirimkan informasi yang tersimpan di dalamnya. Proses ini berlangsung sangat cepat, hanya dalam hitungan detik.
Contoh penggunaan NFC yang paling umum adalah untuk pembayaran digital. Anda bisa menggunakan smartphone, kartu, atau jam tangan pintar Anda yang memiliki chip NFC sebagai alat pembayaran. Kamu hanya perlu mendekatkan atau menempelkan perangkat kamu ke mesin pembaca yang ada di kasir atau gerbang. Informasi pembayaran akan terbaca secara otomatis dan transaksi pun selesai. Kamu tidak perlu membawa uang tunai, kartu kredit, atau PIN.
Apa itu QRIS?
QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard, yang berarti kode respons cepat standar Indonesia. QRIS adalah sistem pembayaran digital yang menggunakan kode batang dua dimensi (barcode) yang dapat dipindai oleh kamera smartphone. QRIS merupakan standar nasional yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk menyatukan berbagai platform pembayaran digital yang ada di Indonesia.
Untuk menggunakan QRIS, kamu memerlukan smartphone yang memiliki aplikasi pembayaran digital yang sudah terdaftar di Bank Indonesia. Kamu juga memerlukan koneksi internet yang stabil. Anda bisa menggunakan QRIS sebagai pembayar atau penerima pembayaran. Jika kamu sebagai pembayar, kamu harus membuka aplikasi pembayaran digital dan memindai kode QRIS yang ditampilkan oleh penerima pembayaran. Jika kamu sebagai penerima pembayaran, kamu harus menampilkan kode QRIS di smartphone, tablet, atau kertas, dan membiarkan pembayar memindainya.
Contoh penggunaan QRIS yang paling umum adalah untuk bertransaksi dengan pedagang, baik online maupun offline. Anda bisa menggunakan QRIS untuk membayar makanan, minuman, barang, jasa, atau donasi. Anda juga bisa menggunakan QRIS untuk mentransfer uang ke rekening bank, dompet digital, atau kartu prabayar. Anda tidak perlu memasukkan nomor rekening, nomor telepon, atau kode verifikasi.
Apa Perbedaan NFC dan QRIS?
NFC dan QRIS adalah dua teknologi pembayaran digital yang berbeda, baik dari segi cara kerja, kelebihan, maupun kekurangan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara NFC dan QRIS:
- Cara kerja: NFC menggunakan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data, sedangkan QRIS menggunakan kode batang untuk menyimpan dan menampilkan data.
- Jarak: NFC memerlukan jarak yang sangat dekat, yaitu kurang dari 10 sentimeter, antara dua perangkat yang berkomunikasi, sedangkan QRIS bisa dipindai dari jarak yang lebih jauh, yaitu sekitar 30 sentimeter, tergantung pada ukuran dan kualitas kode batang.
- Kecepatan: NFC lebih cepat daripada QRIS, karena NFC tidak memerlukan koneksi internet dan tidak perlu membuka aplikasi tertentu. NFC hanya perlu mendekatkan atau menempelkan perangkat, sedangkan QRIS perlu membuka aplikasi, memindai kode, dan menunggu konfirmasi.
- Keamanan: NFC lebih aman daripada QRIS, karena NFC memiliki enkripsi dan autentikasi yang lebih tinggi. NFC juga lebih sulit untuk dipalsukan atau disadap, karena jaraknya yang sangat dekat. QRIS lebih rentan terhadap penipuan atau pembajakan, karena kode batangnya bisa dicetak ulang, disalin, atau dimodifikasi.
- Kompatibilitas: QRIS lebih kompatibel daripada NFC, karena QRIS bisa digunakan oleh semua smartphone yang memiliki kamera dan aplikasi pembayaran digital. NFC hanya bisa digunakan oleh perangkat yang memiliki chip NFC, yang belum banyak dimiliki oleh smartphone di Indonesia.
Apa Kelebihan dan Kekurangan NFC dan QRIS?
Selain perbedaan-perbedaan di atas, NFC dan QRIS juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan NFC dan QRIS:
Teknologi | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
NFC |
|
|
QRIS |
|
|
Bagaimana Cara Menggunakan NFC dan QRIS dengan Baik?
NFC dan QRIS adalah teknologi pembayaran digital yang memiliki potensi untuk mempermudah dan mempercepat transaksi. Namun, kamu juga perlu berhati-hati dan bijak dalam menggunakannya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk menggunakan NFC dan QRIS dengan baik:
- Periksa sumber dan tujuan pembayaran: Sebelum melakukan pembayaran dengan NFC atau QRIS, pastikan kamu mengetahui dan mempercayai sumber dan tujuan pembayaran. Jangan mudah tergiur dengan penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, atau mengikuti instruksi yang mencurigakan. Jika merasa ragu atau tidak yakin, sebaiknya kamu tidak melanjutkan pembayaran. kamu juga bisa melakukan pengecekan ulang dengan menghubungi pihak yang terkait, seperti bank, dompet digital, atau pedagang.
- Periksa saldo dan limit pembayaran: Sebelum melakukan pembayaran dengan NFC atau QRIS, pastikan kamu memiliki saldo yang cukup di rekening bank, dompet digital, atau kartu prabayar kamu. Jika tidak, kamu bisa mengisi ulang saldo terlebih dahulu. Anda juga perlu mengetahui limit pembayaran yang berlaku untuk NFC atau QRIS, karena setiap platform pembayaran digital mungkin memiliki ketentuan yang berbeda.
- Periksa koneksi internet: Jika menggunakan QRIS, kamu perlu memastikan koneksi internet stabil dan lancar. Jika tidak, kamu mungkin mengalami kesulitan dalam memindai kode, mengirim data, atau menerima konfirmasi. kamu bisa menggunakan jaringan Wi-Fi, data seluler, atau hotspot pribadi untuk mengakses internet. Jika menggunakan NFC, kamu tidak perlu khawatir tentang koneksi internet, karena NFC tidak bergantung pada data online.
- Periksa kebersihan dan kerusakan perangkat: Jika menggunakan NFC, kamu perlu memastikan perangkat bersih dan tidak rusak. Jika ada kotoran, debu, atau air yang menempel di chip NFC, kamu mungkin tidak bisa melakukan pembayaran dengan baik. Anda juga perlu menghindari benturan, goresan, atau panas berlebih yang bisa merusak chip NFC. Jika menggunakan QRIS, kamu perlu memastikan kamera dan layar smartphone bersih dan tidak rusak. Jika ada kotoran, debu, atau air yang menempel di kamera atau layar, kamu mungkin tidak bisa memindai atau menampilkan kode dengan baik. Anda juga perlu menghindari benturan, goresan, atau panas berlebih yang bisa merusak kamera atau layar.
Kesimpulan
NFC dan QRIS adalah dua teknologi pembayaran digital yang berbeda, baik dari segi cara kerja, kelebihan, maupun kekurangan. NFC menggunakan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data, sedangkan QRIS menggunakan kode batang untuk menyimpan dan menampilkan data. NFC lebih cepat dan aman, tetapi memerlukan perangkat yang memiliki chip NFC dan jarak yang sangat dekat. QRIS lebih kompatibel dan fleksibel, tetapi memerlukan koneksi internet yang stabil dan aplikasi pembayaran digital tertentu.
Untuk menggunakan NFC dan QRIS dengan baik, Anda perlu berhati-hati dan bijak. Anda perlu memeriksa sumber dan tujuan pembayaran, saldo dan limit pembayaran, koneksi internet, dan kebersihan dan kerusakan perangkat. Anda juga perlu mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku untuk NFC dan QRIS, serta melindungi privasi dan keamanan data Anda.
Demikianlah artikel yang kami buat tentang “perbedaan nfc dan qris”. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!