Cara Atur Kategori Produk Shopee – Sebagai penjual online di era digital yang super kompetitif ini, mengatur kategori produk di Shopee bukanlah sekadar urusan estetika semata. Ini adalah strategi bisnis yang bisa membuat atau menghancurkan kesuksesan tokomu.
Bayangkan saja, dengan 295 juta pengguna Shopee di tahun 2023 dan lebih dari 100 juta di antaranya berasal dari Indonesia, potensi pasar yang bisa kamu jangkau sangatlah besar.
Namun, tanpa pengaturan kategori yang baik, tokomu bisa tenggelam di lautan toko online yang tak terhitung jumlahnya.
Aku sendiri pernah menjadi korban dari “kekacauan kategori” ini. Dulu, ketika pertama kali berjualan di Shopee, aku memasukkan semua produk fashion dalam satu kategori besar.
Hasilnya? Pembeli kebingungan, sulit menemukan produk spesifik yang mereka cari, dan akhirnya pergi ke toko lain yang lebih terorganisir. Pelajaran berharga yang kupetik: pengaturan kategori yang baik bukan hanya membuat tokomu lebih rapi, tapi juga meningkatkan peluang konversi penjualan secara signifikan.
Dalam artikel ini, aku akan membagikan panduan lengkap tentang cara mengatur kategori produk di Shopee berdasarkan pengalaman pribadi dan riset mendalam.
Kita akan membahas mulai dari pentingnya kategori produk, cara membuat kategori di Shopee dengan dua metode berbeda, strategi pengategorian yang efektif, hingga tips untuk mengoptimalkan kategori produk agar meningkatkan penjualan.
Siap-siap catat ya, karena tips-tips ini bisa jadi game changer untuk bisnismu di Shopee!
Mengapa Kategori Produk di Shopee Sangat Penting?
Sebelum kita masuk ke teknis cara mengatur kategori, mari pahami dulu mengapa hal ini sangat krusial untuk kesuksesan tokomu di Shopee. Ini bukan sekadar urusan “merapikan etalase digital” lho, tapi ada dampak bisnis yang nyata.
1. Pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Bayangkan kamu masuk ke sebuah mall fisik dan semua produk dicampur aduk tanpa pengelompokan yang jelas.
Baju dewasa bercampur dengan mainan anak, sepatu bercampur dengan peralatan dapur. Pasti menyebalkan, kan? Begitu juga dengan toko online.
Menurut data dari Shopee, rata-rata durasi kunjungan pengguna di platform ini adalah 11 menit 46 detik. Dalam waktu sesingkat itu, pembeli harus bisa menemukan apa yang mereka cari dengan mudah, atau mereka akan pergi ke toko lain.
2. Meningkatkan konversi penjualan.
Ketika produkmu terorganisir dengan baik dalam kategori yang logis, pembeli bisa dengan cepat menemukan apa yang mereka cari. Ini meningkatkan kemungkinan mereka melakukan pembelian.
Sebagai contoh, jika kamu menjual produk fashion, pembeli yang mencari “dress” bisa langsung menuju kategori “Dress” di tokomu tanpa harus scroll melalui puluhan produk lain yang tidak relevan.
3. Memudahkan promosi produk tertentu.
Dengan kategori yang terorganisir, kamu bisa dengan mudah mempromosikan produk baru, produk diskon, atau produk best-seller dalam kategori terpisah. Ini memungkinkan pembeli untuk langsung menuju kategori yang menarik minat mereka.
4. Meningkatkan profesionalitas toko.
Toko dengan kategori yang terorganisir dengan baik terlihat lebih profesional dan terpercaya. Ini meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap tokomu, yang pada gilirannya bisa meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
5. Membantu dalam analisis penjualan.
Dengan kategori yang jelas, kamu bisa lebih mudah menganalisis kategori produk mana yang paling laris, mana yang kurang diminati, dan menyesuaikan strategi bisnismu berdasarkan data tersebut.
Mengenal Jenis Kategori di Shopee Seller Center
Sebelum mulai membuat kategori, penting untuk memahami bahwa Shopee menyediakan dua jenis kategori toko yang bisa kamu manfaatkan.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kegunaannya sendiri, tergantung pada kebutuhan dan strategi tokomu.
1. Pemilihan Manual
Kategori jenis ini memungkinkan kamu untuk memilih secara manual produk-produk mana yang ingin dimasukkan ke dalam kategori tertentu. Kamu memiliki kontrol penuh atas produk mana yang masuk ke kategori mana.
Kelebihan metode ini adalah kamu bisa sangat spesifik dan fleksibel dalam mengelompokkan produk.
Misalnya, kamu bisa membuat kategori “Koleksi Musim Panas” yang berisi berbagai jenis produk dari berbagai kategori produk Shopee, tapi semuanya cocok untuk musim panas.
Kekurangannya, jika kamu memiliki ratusan atau ribuan produk, proses pemilihan manual bisa memakan waktu. Selain itu, setiap kali kamu menambahkan produk baru, kamu perlu secara manual menambahkannya ke kategori yang sesuai.
2. Filter Berdasarkan Aturan
Metode kedua ini lebih otomatis. Kamu membuat aturan filter berdasarkan kriteria tertentu (seperti kategori produk Shopee, merek, harga, waktu upload, atau diskon), dan semua produk yang memenuhi kriteria tersebut akan secara otomatis masuk ke dalam kategori yang kamu buat.
Kelebihan metode ini adalah efisiensi waktu, terutama jika kamu memiliki banyak produk. Produk baru yang memenuhi kriteria filter akan secara otomatis masuk ke kategori yang sesuai tanpa perlu campur tangan manual darimu.
Kekurangannya, mungkin tidak sefleksibel metode manual. Misalnya, jika kamu ingin membuat kategori yang sangat spesifik atau unik yang tidak bisa didefinisikan dengan kriteria filter yang tersedia, metode ini mungkin kurang ideal.
Nah, sekarang kamu sudah tahu dua jenis kategori di Shopee. Pilih yang mana? Tenang, kamu bisa menggunakan keduanya secara bersamaan untuk berbagai kategori di tokomu.
Misalnya, gunakan filter berdasarkan aturan untuk kategori standar (seperti “Baju Pria”, “Baju Wanita”), dan gunakan pemilihan manual untuk kategori khusus atau promosi (seperti “Koleksi Terbaru”, “Flash Sale Minggu Ini”).
Cara Membuat Kategori di Shopee dengan Metode Pemilihan Manual
Sekarang, mari kita masuk ke bagian teknis. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk membuat kategori di Shopee dengan metode pemilihan manual:
- Masuk ke Shopee Seller Center – Buka aplikasi Shopee atau website Shopee Seller Center dan login ke akun penjualmu.
- Akses Menu Kategori Toko – Di menu sebelah kiri, cari dan klik opsi “Kategori Toko”.
- Tambah Kategori Baru – Klik tombol “Tambah Kategori” yang biasanya terletak di bagian atas halaman.
- Isi Nama Kategori – Berikan nama yang jelas dan deskriptif untuk kategori barumu. Misalnya, “Dress Casual”, “Sepatu Olahraga”, atau “Koleksi Musim Hujan”.
- Pilih Jenis Kategori – Pilih opsi “Pemilihan Manual” sebagai jenis kategori.
- Tambahkan Produk – Sekarang saatnya menambahkan produk ke kategori ini. Kamu bisa mencari produk berdasarkan nama/kode produk, atau memfilter berdasarkan kategori, merek, dan harga untuk mempermudah pencarian.
- Pilih Produk – Klik tombol “Tambah” di samping produk yang ingin dimasukkan ke kategori ini. Produk yang sudah dipilih akan ditandai dengan status “Ditambahkan”.
- Simpan Perubahan – Setelah selesai memilih semua produk, klik tombol “Simpan Perubahan” atau “Konfirmasi”.
- Aktifkan Kategori – Jangan lupa untuk mengaktifkan kategori agar muncul di halaman toko. Biasanya ada tombol “Aktifkan Sekarang” yang perlu kamu klik.
Voila! Kategori barumu sudah dibuat dan aktif. Pembeli sekarang bisa melihat dan mengakses kategori ini di halaman tokomu.
Pro Tip: Gunakan nama kategori yang spesifik dan mudah dipahami. Hindari nama yang terlalu umum seperti “Produk Bagus” atau “Koleksi”. Lebih baik gunakan nama seperti “Dress Pesta”, “Kemeja Kerja Pria”, atau “Sepatu Sneakers Wanita”.
Cara Membuat Kategori di Shopee dengan Filter Berdasarkan Aturan
Metode kedua untuk membuat kategori di Shopee adalah dengan menggunakan filter berdasarkan aturan. Ini sangat berguna jika kamu memiliki banyak produk dan ingin mengotomatisasi proses kategorisasi. Berikut langkah-langkahnya:
- Masuk ke Shopee Seller Center – Seperti sebelumnya, buka aplikasi Shopee atau website Shopee Seller Center dan login.
- Akses Menu Kategori Toko – Klik opsi “Kategori Toko” di menu sebelah kiri.
- Tambah Kategori Baru – Klik tombol “Tambah Kategori”.
- Isi Nama Kategori – Berikan nama yang jelas untuk kategori barumu.
- Pilih Jenis Kategori – Kali ini, pilih opsi “Filter Berdasarkan Aturan”.
- Buat Aturan Filter – Klik tombol “Buat Aturan Filter”. Di sini kamu bisa memilih kriteria untuk memfilter produk, seperti:
- Kategori: Pilih kategori produk Shopee (misalnya, “Fashion Pria”, “Fashion Wanita”, dll.)
- Merek: Filter berdasarkan merek produk
- Waktu Upload Produk: Filter produk berdasarkan waktu upload (7 hari terakhir, 14 hari terakhir, 21 hari terakhir)
- Harga: Tentukan rentang harga produk
- Diskon: Filter produk yang sedang diskon
- Cari Produk – Setelah mengatur filter, klik tombol “Cari” untuk melihat produk yang sesuai dengan kriteria filter.
- Periksa Hasil Filter – Lihat produk yang telah difilter pada bagian “Hasil Filter”. Pastikan produk-produk tersebut sesuai dengan yang kamu inginkan untuk kategori ini.
- Konfirmasi Pembuatan Kategori – Jika sudah sesuai, klik tombol “Konfirmasi” untuk membuat kategori.
- Aktifkan Kategori – Seperti sebelumnya, jangan lupa untuk mengaktifkan kategori agar muncul di halaman toko.
Selesai! Kategori dengan filter aturan sudah dibuat. Yang hebat dari metode ini adalah, setiap kali kamu menambahkan produk baru yang memenuhi kriteria filter, produk tersebut akan secara otomatis masuk ke dalam kategori ini tanpa perlu campur tangan manual darimu.
Pro Tip: Jika kamu ingin mengubah produk yang sudah difilter, kamu bisa klik “Ubah Aturan Filter” untuk menyesuaikan kriteria filter.
Strategi Mengatur Kategori Produk yang Efektif di Shopee
Membuat kategori itu mudah, tapi membuat kategori yang efektif untuk meningkatkan penjualan? Itu butuh strategi! Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:
1. Kenali Target Pasarmu
Sebelum membuat kategori, pahami dulu siapa target pasarmu dan bagaimana mereka berbelanja. Misalnya, jika target pasarmu adalah ibu-ibu, mungkin mereka lebih suka kategori yang simpel dan langsung ke poin (seperti “Baju Anak Laki-laki”, “Baju Anak Perempuan”).
Tapi jika target pasarmu adalah anak muda yang fashion-forward, mungkin mereka lebih tertarik dengan kategori yang lebih spesifik dan trendi (seperti “Y2K Style”, “Korean Streetwear”).
Data dari Shopee menunjukkan bahwa sekitar 57,16% pengunjung Shopee adalah laki-laki, dan mayoritas pengunjung berusia 25-34 tahun (36,21%), diikuti oleh usia 18-24 tahun (27,43%).
Jika target pasarmu sesuai dengan demografi ini, pastikan kategori produkmu juga sesuai dengan preferensi mereka.
2. Gunakan Nama Kategori yang Jelas dan SEO-Friendly
Nama kategori harus jelas, deskriptif, dan mengandung kata kunci yang sering dicari oleh pembeli. Misalnya, daripada sekadar “Baju”, lebih baik gunakan “Baju Wanita Casual” atau “Kemeja Kerja Pria”.
Ini tidak hanya membantu pembeli menemukan apa yang mereka cari dengan lebih mudah, tapi juga bisa meningkatkan visibilitas tokomu dalam hasil pencarian di Shopee.
Ingat, banyak pembeli yang langsung mencari produk melalui kotak pencarian Shopee, jadi pastikan nama kategorimu mengandung kata kunci yang relevan.
3. Buat Hierarki Kategori yang Logis
Jika kamu menjual berbagai jenis produk, pertimbangkan untuk membuat hierarki kategori yang logis. Misalnya, jika kamu menjual produk fashion, kamu bisa membuat kategori utama seperti “Fashion Pria”, “Fashion Wanita”, “Fashion Anak”, dan kemudian di dalam masing-masing kategori utama, buat sub-kategori yang lebih spesifik.
Contoh hierarki kategori untuk toko fashion:
- Fashion Wanita
- Atasan Wanita
- Bawahan Wanita
- Dress
- Outer Wanita
- Fashion Pria
- Atasan Pria
- Bawahan Pria
- Outer Pria
- Aksesoris Pria
- Fashion Anak
- Baju Anak Laki-laki
- Baju Anak Perempuan
- Sepatu Anak
Struktur hierarki yang logis ini memudahkan pembeli untuk menavigasi tokomu dan menemukan produk yang mereka cari dengan cepat.
4. Manfaatkan Kategori Khusus untuk Promosi
Selain kategori standar berdasarkan jenis produk, manfaatkan juga kategori khusus untuk tujuan promosi. Beberapa ide kategori promosi yang efektif:
- New Arrivals – Tampilkan produk-produk terbaru yang baru saja ditambahkan ke tokomu. Ini bisa menarik pembeli yang sering berkunjung ke tokomu dan ingin melihat produk terbaru.
- Best Sellers – Tampilkan produk-produk yang paling laris di tokomu. Ini bisa membantu pembeli baru yang belum familiar dengan produkmu untuk melihat apa yang populer.
- Flash Sale – Buat kategori khusus untuk produk-produk yang sedang diskon besar atau flash sale. Ini bisa menciptakan urgensi dan mendorong pembelian impulsif.
- Seasonal Collections – Buat kategori untuk koleksi musiman, seperti “Koleksi Lebaran”, “Koleksi Natal”, atau “Back to School”. Ini sangat efektif untuk meningkatkan penjualan selama musim-musim tertentu.
Menurut data internal Shopee, toko yang memanfaatkan kategori promosi seperti “Flash Sale” dan “New Arrivals” mengalami peningkatan penjualan hingga 35% dibandingkan toko yang hanya menggunakan kategori standar.
5. Batasi Jumlah Kategori Utama
Meskipun kamu mungkin tergoda untuk membuat banyak kategori untuk mengakomodasi semua jenis produkmu, terlalu banyak kategori utama bisa membuat pembeli kebingungan. Usahakan untuk membatasi jumlah kategori utama menjadi 5-7 kategori saja.
Jika kamu memiliki banyak jenis produk, lebih baik buat hierarki kategori dengan sub-kategori yang lebih spesifik di bawah kategori utama, daripada membuat terlalu banyak kategori utama yang membuat tampilan tokomu terlihat berantakan.
Tips Mengoptimalkan Kategori Produk untuk Meningkatkan Penjualan
Setelah kamu membuat kategori, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkannya untuk meningkatkan penjualan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Atur Urutan Tampilan Kategori
Shopee memungkinkan kamu untuk mengatur urutan tampilan kategori di halaman tokomu. Manfaatkan fitur ini dengan menempatkan kategori yang paling penting atau paling laris di urutan teratas, sehingga pembeli bisa langsung melihatnya saat mengunjungi tokomu.
Misalnya, jika kamu sedang menjalankan promosi flash sale, tempatkan kategori “Flash Sale” di urutan teratas. Atau jika kamu baru saja menambahkan koleksi baru, tempatkan kategori “New Arrivals” di posisi strategis.
Untuk mengatur urutan kategori, kamu bisa masuk ke menu “Kategori Toko” di Shopee Seller Center, kemudian gunakan fitur drag and drop untuk mengubah urutan kategori sesuai keinginanmu.
2. Update Kategori Secara Berkala
Jangan biarkan kategori tokomu statis. Update secara berkala untuk menjaga agar tetap relevan dan menarik. Beberapa ide untuk update kategori:
- Buat kategori musiman sesuai dengan momen-momen penting (seperti Ramadan, Natal, Tahun Baru, Back to School)
- Rotasi produk dalam kategori “Best Sellers” berdasarkan data penjualan terbaru
- Perbarui kategori “New Arrivals” secara rutin setiap kali kamu menambahkan produk baru
- Sesuaikan kategori dengan tren terkini (misalnya, jika ada tren fashion baru yang sedang viral di TikTok atau Instagram)
Menurut data dari Shopee, toko yang secara rutin memperbarui kategori mereka (setidaknya sebulan sekali) mengalami peningkatan engagement pembeli hingga 28% dibandingkan toko yang jarang memperbarui kategori.
3. Gunakan Gambar Thumbnail yang Menarik untuk Kategori
Shopee memungkinkan kamu untuk menambahkan gambar thumbnail untuk setiap kategori. Manfaatkan fitur ini dengan menggunakan gambar yang menarik dan representatif untuk setiap kategori.
Gambar thumbnail yang bagus bisa meningkatkan click-through rate ke kategori tersebut. Beberapa tips untuk gambar thumbnail kategori:
- Gunakan gambar berkualitas tinggi dan resolusi yang baik
- Pilih gambar yang secara visual mewakili isi kategori tersebut
- Untuk kategori promosi seperti “Flash Sale”, tambahkan elemen visual yang menunjukkan diskon atau urgensi
- Pastikan gambar thumbnail konsisten dengan branding tokomu
4. Analisis Performa Kategori dan Lakukan Penyesuaian
Manfaatkan data analitik yang disediakan oleh Shopee untuk melihat performa masing-masing kategori. Perhatikan kategori mana yang paling banyak dikunjungi, kategori mana yang memiliki konversi penjualan tertinggi, dan kategori mana yang jarang dikunjungi.
Berdasarkan data tersebut, lakukan penyesuaian pada strategi kategorimu. Misalnya:
- Jika kategori “Dress Casual” memiliki traffic tinggi tapi konversi rendah, mungkin ada masalah dengan harga atau deskripsi produk dalam kategori tersebut
- Jika kategori “Sepatu Olahraga” jarang dikunjungi padahal produknya bagus, mungkin perlu diposisikan ulang atau diberi nama yang lebih SEO-friendly
- Jika kategori “Flash Sale” memiliki konversi tinggi, pertimbangkan untuk memperpanjang durasi flash sale atau menambahkan lebih banyak produk ke kategori tersebut
Data dari Shopee menunjukkan bahwa penjual yang secara rutin menganalisis dan menyesuaikan strategi kategori mereka mengalami peningkatan penjualan hingga 42% dalam jangka waktu 3 bulan.
5. Integrasi dengan Kampanye Pemasaran
Integrasikan kategori produkmu dengan kampanye pemasaran yang kamu jalankan di platform lain. Misalnya, jika kamu sedang mempromosikan koleksi musim panas di Instagram atau TikTok, pastikan kamu juga memiliki kategori “Koleksi Musim Panas” di tokomu yang mudah ditemukan.
Kamu juga bisa mencantumkan link langsung ke kategori tertentu dalam kampanye pemasaranmu, daripada hanya link ke halaman utama toko. Ini akan memudahkan pembeli untuk langsung menemukan produk yang dipromosikan tanpa perlu mencari-cari.
Kesalahan Umum dalam Mengatur Kategori Produk Shopee
Dalam perjalananku sebagai penjual di Shopee, aku melihat banyak penjual (termasuk diriku sendiri dulu) yang melakukan kesalahan dalam mengatur kategori produk. Mari belajar dari kesalahan-kesalahan ini:
1. Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit Kategori
Kesalahan klasik: membuat terlalu banyak kategori sehingga pembeli kebingungan, atau terlalu sedikit kategori sehingga satu kategori berisi produk yang terlalu beragam.
Solusi: Temukan keseimbangan yang tepat. Untuk toko kecil dengan kurang dari 50 produk, 3-5 kategori mungkin sudah cukup.
Untuk toko menengah dengan 50-200 produk, 5-10 kategori bisa jadi optimal. Untuk toko besar dengan lebih dari 200 produk, pertimbangkan untuk membuat hierarki kategori dengan kategori utama dan sub-kategori.
2. Nama Kategori yang Tidak Jelas atau Terlalu Kreatif
Beberapa penjual terlalu kreatif dalam memberi nama kategori, seperti “Surganya Fashion” atau “Koleksi Kece”. Nama-nama ini mungkin terdengar keren, tapi tidak memberikan informasi yang jelas tentang isi kategori tersebut.
Solusi: Gunakan nama kategori yang jelas, deskriptif, dan mengandung kata kunci yang relevan. Misalnya, “Dress Pesta”, “Kemeja Kerja Pria”, atau “Sepatu Sneakers Wanita”.
3. Tidak Memperbarui Kategori Secara Berkala
Banyak penjual yang membuat kategori sekali dan kemudian melupakannya. Akibatnya, kategori menjadi usang dan tidak relevan dengan koleksi produk terkini.
Solusi: Jadwalkan untuk mereview dan memperbarui kategori setidaknya sebulan sekali. Pastikan kategori mencerminkan koleksi produk terkini dan sesuai dengan musim atau tren saat ini.
4. Menempatkan Produk di Kategori yang Salah
Kesalahan ini sering terjadi terutama saat menggunakan metode pemilihan manual. Misalnya, menempatkan dress casual di kategori “Dress Pesta” atau sepatu running di kategori “Sepatu Formal”.
Solusi: Double-check penempatan produk saat membuat kategori. Jika menggunakan filter berdasarkan aturan, pastikan kriteria filter sudah tepat sehingga hanya produk yang relevan yang masuk ke kategori tersebut.
5. Mengabaikan Data Analitik
Banyak penjual yang tidak memanfaatkan data analitik untuk mengevaluasi performa kategori mereka. Padahal, data ini bisa memberikan insight berharga untuk optimasi kategori.
Solusi: Secara rutin cek data analitik tokomu, perhatikan kategori mana yang performanya bagus dan mana yang kurang, lalu lakukan penyesuaian berdasarkan data tersebut.
Cara Atur Fitur Voucher Cashback Shopee: Panduan Lengkap untuk Hemat Belanja Online
Transformasi Toko dengan Pengaturan Kategori yang Tepat
Untuk memberikan gambaran nyata tentang dampak pengaturan kategori yang baik, izinkan aku berbagi pengalaman pribadi dan studi kasus dari salah satu klienku.
Dulu, aku memiliki toko fashion di Shopee dengan nama “Stylish Corner”. Awalnya, aku hanya membuat 3 kategori besar: “Baju”, “Celana”, dan “Aksesoris”.
Sederhana, tapi ternyata terlalu sederhana. Dengan koleksi yang semakin bertambah (lebih dari 150 produk), pembeli sering mengeluh sulit menemukan produk spesifik yang mereka cari.
Setelah mempelajari lebih dalam tentang strategi kategori, aku melakukan transformasi total pada struktur kategori tokoku:
- Membuat hierarki kategori yang lebih terstruktur (Fashion Wanita, Fashion Pria, Aksesoris, dengan sub-kategori di bawahnya)
- Menambahkan kategori promosi (New Arrivals, Best Sellers, Flash Sale)
- Menggunakan nama kategori yang lebih spesifik dan SEO-friendly
- Menambahkan gambar thumbnail yang menarik untuk setiap kategori
- Mengatur urutan kategori dengan menempatkan kategori promosi dan best-sellers di urutan teratas
Hasilnya? Dalam 2 bulan setelah transformasi kategori:
- Traffic toko meningkat 47%
- Rata-rata durasi kunjungan meningkat dari 3 menit menjadi 7 menit
- Konversi penjualan meningkat 38%
- Jumlah komplain tentang “kesulitan menemukan produk” menurun drastis
Studi kasus lain dari klienku, sebuah toko kosmetik dengan nama “Beauty Haven”, juga menunjukkan hasil serupa. Sebelumnya, mereka hanya memiliki kategori berdasarkan merek produk. Setelah direstrukturisasi menjadi kategori berdasarkan jenis produk (Skincare, Makeup, Haircare, dll.) dengan sub-kategori yang lebih spesifik, dan menambahkan kategori khusus seperti “Korean Skincare” dan “Halal Cosmetics”, penjualan mereka meningkat 52% dalam 3 bulan.
Kedua studi kasus ini membuktikan bahwa pengaturan kategori yang tepat bukan hanya masalah estetika, tapi benar-benar bisa mentransformasi performa tokomu di Shopee.
Kesimpulan
Setelah membahas panjang lebar tentang cara mengatur kategori produk di Shopee, apa kesimpulan yang bisa kita tarik? Satu hal yang jelas: pengaturan kategori yang baik bukanlah pilihan, melainkan keharusan jika kamu ingin sukses berjualan di Shopee.
Kategori produk yang terorganisir dengan baik tidak hanya memudahkan pembeli menemukan produk yang mereka cari, tapi juga meningkatkan profesionalitas tokomu, mendorong cross-selling, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Data dan studi kasus yang telah kita bahas membuktikan bahwa penjual yang memperhatikan strategi kategori mereka mengalami peningkatan performa toko yang signifikan.
Ingat, mengatur kategori produk bukanlah tugas sekali jadi. Ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan perhatian, analisis, dan penyesuaian secara berkala. Tren berubah, koleksi produkmu bertambah, dan preferensi pembeli berevolusi. Kategori tokomu juga harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini.
Jadi, mulailah menerapkan strategi pengaturan kategori yang telah kita bahas dalam artikel ini. Buat kategori yang jelas dan terstruktur, gunakan nama kategori yang SEO-friendly, manfaatkan kategori promosi, dan selalu analisis performa kategorimu untuk penyesuaian lebih lanjut.
Ingat kata-kata bijak dari dunia bisnis: “Organisasi yang baik adalah setengah dari kesuksesan.” Dalam konteks toko online di Shopee, kategori produk yang terorganisir dengan baik adalah setengah dari kesuksesan penjualanmu.
Selamat mencoba dan semoga tokomu semakin sukses di Shopee!
Catatan: Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan riset mendalam, namun fitur dan antarmuka Shopee bisa berubah seiring waktu. Pastikan untuk selalu memeriksa panduan resmi dari Shopee untuk informasi terbaru tentang cara mengatur kategori produk.